Pantun Sindiran Kepada Pejabat

Gina kemarin sudah membuatkan pantun sindiran untuk teman. Nah, kali ini akan Gina coba membuat pantun sindiran kepada pejabat.

Seperti sudah diketahui masyarakat umum, seringkali pejabat berbeda antara janji-janjinya ketika kampanye dan prakteknya manakala sudah menjadi seorang pejabat. Tentu saja tidak semua pejabat seperti itu.

Ada juga pejabat yang benar-benar membenahi kehidupan masyarakat, memperbaiki taraf hidup, dan mengayomi masyarakat.

Mudah-mudahan, para pejabat kita benar-benar amanah memegang janjinya. Kita doakan saja.

Para petani baru menyemai
Walupun tua badannya kuat
Kenapa anak sekolah amat ramai
Mungkin ada pejabat mau lewat

Hutan lebat mentari terik
Tempat berteduh para makhluk
Para pejabat terlihat baik
Waktu kampanye janjinya muluk

Sejarah lama kaisar Parsi
Tentang prajurit di balik jeruji
Kalau sudah duduk di kursi
Pejabat lupa dengan janji

Lihat balon anak bertepuk
Ketika makan minta kerupuk
Kursinya pejabat memang empuk
Kerja sedikit gaji menumpuk

Pedas-pedas cabe rawit
Untuk bumbu soto babat
Kalau niat mencari duit
Baiknya tak usah jadi pejabat

Kalau makan soto babat
Jangan kaki sampai kejeblos
Ini modal jadi pejabat
Hanya kaos tulisannya coblos

Nah, itu beberapa pantun sindiran kepada pejabat. Moga-moga pejabat kita tidak seperti yang banyak diberitakan.

Kalau negeri kita dipimpin pejabat yang mencintai dan dicintai rakyatnya, tentu saja negeri ini akan lebih sejahtera. Tapi kalau pejabatnya banyak korupsi, yang menderita rakyat biasa.

Ngomong-ngomong tentang korupsi, Gina jadi kepikiran menulis pantun pejabat korupsi.

Mau makan nasinya basi
Piringnya kotor belum dicuci
Tumpas ayo tumpas korupsi
Sudah menjabat dia korupsi

Masuk hutan pohonnya lebat
Hujan deras di bulan Mei
Korupsi sewaktu menjabat
Waktu pensiun ada di bui

Belum titik baru koma
Jangan kapok jangan jera
Korupsinya bersama-sama
Pantas ramai sel penjara

Korupsi memang membuat sengsara seluruh negeri. Jika memang kita tidak suka korupsi, ayo jangan sampai belajar korupsi, misalnya dengan datang terlambat ke sekolah atau tempat kerja. Itu namanya korupsi waktu.

Jangan mudah mengambil harta atau barang. Kalau terlanjur, ya harus dikembalikan. Korupsi bukan sekedar masalah mengambil harta, memperkaya diri sendiri, atau memiskinkan orang lain.

Lebih dari itu, korupsi adalah masalah yang pasti mendapatkan balasan dari Tuhan. Tentu saja yang buruk dibalas dengan yang buruk. Sedangkan yang baik akan dibalas dengan yang baik.


Iklan

Terkait: